Beberapa hal contoh dari kelambanan dosen dalam melaksanakan tugas :
1. Memberi waktu untuk bertemu mahasiswa terkait tugas sebagai pembimbing dilakukan sangat lamban/lama sekali minimal 1 bulan sampai 6-8 bulan bahkan pernah mendengar seorang mahasiswa hingga 1 tahun baru diberikan waktu untuk dapat bertemu dengan dosen/profesor tersebut. Kemungkinan karena banyaknya bimbingan yang dirangkap oleh dosen profesor tersebut dan tidak dibagikan dosen lain yang sebenarnya memiliki kompetensi yang lebih baik daripada dosen /profesor tsb. Kemungkinan lain adalah agar mahasiswa tersebut tidak menyaingi kepandaian dosen/profesor tersebut. Bisa juga karena dosen/profesor tersebut merasa lebih hebat dari mahasiswa tersebut.
2. Tugas sebagai pembuat jadwal untuk maju ujian S1/S2 terutama S3 sangat lamban/malas dilakukan oleh Ketua Pengelola Studi setempat, kecuali saya saat bertugas sebagai Ketua Karya Ilmiah S1 atau setara Ketua Program Doktor S3 DIKK tempat kami. Saya berbeda sehingga dapat mengemban tugas dengan baik sebagai Ketua KTI/setara Ketua S3 DIKK Undip saat itu, maksimal 3 hari keluar jadwal ujian bagi mahasiswa yang ingin segera lulus (hal itu terjadi saat saya sebagai Ketua KTI).
LAMBANNYA DIKELUARKAN JADWAL UJIAN OLEH KETUA KTI S1/S2/S3 kemungkinan :
Mahasiswa S2/S3 (mungkin juga S1) yang sebagian pekerja/dosen PNS di tempat lain/tempat tersebut merupakan kompetitor bagi dosen di tempat studi tersebut (dosen senior adalah kompetitor dosen profesor/senior atau dosen senior-yunior atau dosen yunior-yunior).
Namun banyak juga memang dosen yunior yang nakal sehingga mengganggu kelancaran studi dosen senior, atau ingin menjatuhkan dosen yang lebih senior atau merasa lebih hebat sebagai dosen yunior padahal kenyataannya dosen yunior tersebut sangat biasa dan bahkan kualitas dosen yunior tersebut di bawah standar akademik keprofesionalan seorang dosen. Hal tersebut banyak terjadi di tempat saya.
Selain keberadaan saya sebagai dosen dijatuhkan dosen senior, keberadaan saya sebagai dosen juga dijatuhkan oleh para dosen yunior melalui kiriman berbagai ilmu sihir/gendam dan semacamnya agar segala apa yang saya miliki sebagai dosen (karya ilmiah/proses paten dan semua karya saya) hancur.
Kemungkinan mereka menganggap saya sebagai pesaing mereka serta pemikiran2/ide saya yang alhamdulillah baik dalam karya ilmiah. (Perhatikan : IQ dan TPA saya!)
Mohon maaf dan terima kasih
Semoga tulisan saya dapat memperbaiki kinerja para dosen PNS baik dosen senior maupun yunior di tempat saya. Selain itu, mohon bagi dosen yang tidak memiliki TPA di atas 500 dan tidak memiliki test IQ diatas 120, mohon legowo untuk mengundurkan diri sebagai dosen. Karena dosen yang memiliki IQ dan TPA tidak terstandar akan merusak dosen lain yang memiliki kriteria tsb di atas seperti pengalaman saya selama bertahun2 di tempat saya mengabdi dimana saya mengalami kiriman ilmu sihir/gendam/guna2 dan pembajakan email, facebook, serta hp dan berbagai perangkat elektronik lain untuk mendapatkan file2 karya ilmiah saya/ mencuri file2 karya ilmiah (file laptop beberapa hilang, bahkan laptop saya sering bermasalah dlm email juga rusak) saya kemudian dipublikasikan atas nama dosen pencuri yang bertindak sebagai pembajak/hacker tsb. Bahkan melalui berbagai cara diantaranya mengcopy/mengetik lagi hasil print cetak karya ilmiah saya (mungkin mencopy dari buku2 S3 saya banyak diminta para senior dan tidak diserahkan kembali kepada saya), kemudian diatas namakan para dosen pencuri file2/ dosen pencuri karya ilmiah sehingga keberadaan saya tidak diakui dan justru keberadaan dosen pencuri makalah tersebut yang diakui keberadaannya.
(The Truth Story from Rosa Lelyana/Rosa Lelyana Sbw)
*Be yourself *Be a positive thinking person*Love people = Love yourself*