Friday, July 7, 2017

Pengecut

Banyak pengecut di tempat saya
Berkamuflase melalui jalan sihir untuk menyakiti diri saya
Hanya karena saya dianggap lebih pintar dan pandai daripada senior ataupun yunior saya
Sungguh ironis di negara berkembang seperti negara saya ini, masih banyak praktek perdukunan dan ilmu sihir digunakan untuk menjatuhkan lawan dan memenangkan pertandingan atau kompetisi antara dosen +mahasiswa seperti saya dengan dosen senior ataupun yunior..
Mungkin perlu dibenahi sistem penerimaan dosen atau PNS di negeri ini..
Usia menjadi peranan penting.., tidak sekedar muda ataupun sudah tua..
Tapi pengalaman sebagai dokter Pegawai Tidak Tetap harus tetap ada dan sebagai syarat utama penerimaan sebagai dosen di Fakultas Kedokteran..
Selain itu, IQ dan TPA test juga harus diperhitungkan..
Agar dosen yang masuk benar2 qualified sehingga tidak hanya aku saja yang tampak pintar..
Agar dosen yang masuk benar2 dosen yang pandai dan berkualitas sehingga praktek perdukunan untuk membunuh dosen yang berkompeten tidak terjadi lagi seperti masa2 lalu...
Memang sungguh ironis..
Di negara2 lain, dosen2 itu usianya tidak semuda di tempat kami..
Dosen2 di tempat kami banyak yang masih imut2 sehingga pengalaman saya yakinkan sangat kurang atau bahkan tidak ada sehingga akhirnya mereka melihat senior seperti saya yang berkompeten menjadi iri dan jengkel serta cemburu sehingga menggunakan akal yang tidak sehat untuk "meniadakan " saya dengan cara yang tidak "semestinya" atau tidak berkompetisi secara sehat..

Selain itu, dosen2 senior kami juga (maaf...) tidak/kurang berkompeten sehingga kurang menguasai ilmu2 tertentu seperti bidang yang seharusnya dikuasai...
Akhirnya, saya menjadi korban dari senior ataupun yunior yang kurang/tidak berkompeten..
Seharusnya dosen2 senior sudah memiliki tulisan di jurnal internasional namun sayang masih banyak yang belum bisa memenuhi syarat tersebut...
Jangankan menulis sebagai author atau penulis pertama..
Sebagai penulis ko-author saja mereka hanya berespon tidak seperti yang diharapkan..
Akibatnya saya merasa sebagai GUDEL...
Karena saya merasa menyusui KEBO...

Stres juga memikirkan hal ini sendirian..
Hanya Allah SWT penampung saya...
Saya "dibikin" tubuh seperti "aneh", disakiti, dan dibikin sulit beraktivitas sesuai keinginan saya karena kiriman ilmu sihir, gendam ataupun guna2 yang saya alami sejak saya lulus S2 sebagai peneliti kopi dan kesehatan..di tahun 2008..
Saya bukan orang bodoh yang tidak bisa membedakan mana kiriman jim, sihir ataupun guna2 dan gendam dan mana yang asli penyakit...
Saya seorang dokter, tentu saya tahu mana dan bagaimana membedakan keduanya..
Alhamdulillah saya seorang dokter sehingga bisa tahu apa perbedaannya..
Banyak fitnah yang saya alami untuk menjatuhkan diri saya...agar karier sebagai dosen hancur serta studi saya berantakan..
Banyak pencemaran nama baik yang saya alami untuk menjatuhkan diri saya..
Banyak pelecehan yang saya alami dari mulai pelecehan sex (tidak berat siih tapi membuat saya merasa seperti sampah...) oleh professor/dosen senior...sampai pembajakan email, facebook juga hp..sehingga hp saya sering rusak walau beli baru dan bermerk..
Tapi saya yakin Allah akan menyelesaikan semua dengan manis...
Semoga para pemangku kebijakan di negeri ini, membaca tulisan ini agar mereka mempertimbangkan baik2 usia penerimaan dosen, serta mengadakan test TPA serta test IQ bagi dosen senior/professor di atas 50 tahun juga dosen baru..serta dosen yang masih berusia di bawah 40 tahun..
Saya sendiri Alhamdulillah telah memiliki IQ lumayan (total skore test IQ =130, dan per item dari skor 121-150) sejak masih sekolah menengah dan waktu itu, test dilakukan (tentu saja) tanpa digendam/disihir/diguna2 sehingga hasil test murni..
Andaikata test diadakan sekarang, pasti IQ saya bobrok karena ilmu sihir mampu membuat orang bingung dan kelihatan tolol..
Untuk test TPA juga Alhamdulillah lumayan okay juga baik dari test Bappenas maupun test TPA yang lain..
MOhon diingat saya seorang dokter jadi saya tahu ciri orang gila/Scizophrenia dan bukan..
Karena saya pernah mengalami fitnah dan dikatakan gila oleh senior saya..

Sekali lagi semoga pemangku jabatan di negeri ini, mempertimbangkan baik2 IQ dan test TPA agar kompetisi melalui jalan yang tidak gentleman atau jalur belakang melalui kiriman ilmu sihir/jim/guna2/gendam untuk membunuh atau meniadakan diri saya karena dianggap pandai atau rajin tidak terjadi lagi pada diri saya (untuk selamanya) dan saya bisa berkarier dengan baik bagi negeri ini...baik sebagai dokter maupun dosen..

Mohon maaf bila ada kata2 yang kurang berkenan
Terima kasih atas perhatiannya..
Selamat Idul Fitri bagi yang merayakan..
Mohon maaf lahir bathin...
Semoga barokah apa yang saya sampaikan untuk kemajuan pendidikan negeri ini..

*Be yourself *Be a positive thinking person*Love people = Love yourself*

Bismillah, Ramadan Kareem 2024, Hope Barokallohu. Aamiin YRA

Dokter Rosa Lelyana MSi Med SKed PhD Nutrition and Medicine Lecturer from Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/Undip Semarang, Jawa T...